Strategi omnichannel dijalankan bisnis untuk memberikan sebuah pengalaman menyeluruh kepada pelanggan di tiap touch point. Pelanggan umumnya memiliki kecenderungan untuk memilih satu saluran tertentu dengan berbagai alasan, termasuk ketika berinteraksi dengan bisnis.
Absennya bisnis di kanal-kanal pilihan pelanggan bisa jadi berarti kegagalan besar. Karena dengan begitu, pelanggan batal atau bahkan memutuskan memilih bisnis lain yang bisa hadir di mana mereka memulai interaksi.
Bagi pelanggan, ada beberapa momen terputus yang meningkatkan keraguan terhadap keberadaan sebuah bisnis. Masalah ini sangat besar karena dapat membuat pelanggan frustrasi yang bermuara pada ketidakinginan untuk kembali karena pengalaman yang buruk.
Sementara itu, strategi omnichannel mengisi rumpang dari masalah diskoneksi ini dengan memastikan tiap interaksi terhubung dalam satu ruang yang sama. Dengan begitu, pelanggan akan lebih menikmati pengalaman berinteraksi dengan bisnis.
Namun, tiap bisnis memiliki kecenderungan pelanggan yang berbeda, bergantung pada jenis industri. Hal inilah yang perlu digarisbawahi ketika menghadapi pelanggan: kanal yang tepat untuk menyatukan bisnis dan pelanggan.
Artikel ini akan menjabarkan saluran-saluran yang dapat dimanfaatkan oleh bisnis dari tiap industri sebelum menerapkan strategi omnichannel dalam bisnis.
Omnichannel Lebih dari Multichannel
Sebelum membahas secara terperinci mengenai saluran-saluran yang dapat dipilih bisnis ketika melakukan strategi omnichannel, ada satu hal yang perlu diperhatikan terkait perbedaan omnichannel dan multichannel.
Bisnis bisa saja menghadirkan dua, tiga, hingga belasan saluran untuk berinteraksi dengan pelanggan. Namun, apakah bisnis dapat memastikan setiap saluran mendapatkan perlakuan serupa? Apakah pelanggan dari kanal satu dengan yang lain mendapatkan pengalaman yang konsisten?
Itulah mengapa multichannel tidak sama dengan omnichannel. Berbagai kanal tidak menjamin bisnis dapat memberikan pengalaman seragam kepada pelanggan. Multichannel pada dasarnya merupakan strategi yang terputus yang kemudian dapat dikatakan menyeluruh apabila seluruh kanal yang digunakan terintegrasi dalam satu platform tertentu, yang disebut dengan omnichannel.
Omnichannel, seperti yang ditawarkan oleh 3Dolphins Service SRM, merupakan sistem platform yang menyatukan semua kanal dalam sebuah dashboard terintegrasi yang mudah dipantau. Dengan begitu, bisnis dapat memastikan tiap pelanggan mendapat perlakukan serupa dengan akurat dan cepat.
Dari pemahaman tersebut, bisnis dapat mulai meninjau kanal mana yang kiranya paling tepat dipakai bisnis, mengacu pada customer behavior hingga buyer journey. Berikut akan dipaparkan secara mendetail tiap kanal yang paling banyak digunakan oleh bisnis di Indonesia.
1. Live Chat
Salah satu kanal utama yang dapat dimanfaatkan bisnis ketika berinteraksi dengan pelanggan adalah melalui live chat pada website. Tingkat kepercayaan pelanggan apabila dapat berkomunikasi melalui website resmi perusahaan lebih baik karena kemungkinan terjadi penipuan jauh lebih sedikit.
Live chat adalah layanan teknologi yang mewadahi komunikasi antara pelanggan dan agen di dalam sebuah platform digital. Layanan ini umumnya menyajikan komunikasi yang cepat tanpa perlu menunggu respons terlalu lama.
Bagi industri keuangan dan layanan finansial, live chat sudah barang tentu menjadi saluran yang perlu dipertimbangkan. Hal ini lantaran pelanggan membawa permasalahan yang mungkin sensitif yang memerlukan kepercayaan tinggi.
2. Email
Email merupakan salah satu kanal digital yang paling lama digunakan di dunia. Beberapa perusahaan masih memanfaatkan kanal ini sebagai media komunikasi yang bersifat profesional.
Integrasi email ke dalam platform omnichannel dapat mendukung tim support menangani pesan masuk dengan lebih baik. Integrasi ini memungkinkan tiap pesan yang masuk ke dalam kotak masuk bertransformasi menjadi tiket yang dapat ditangani lebih cepat.
Bagi bisnis retail, kesehatan, hospilitality, email masih dapat dimanfaatkan untuk interaksi yang profesional dan perlu ketepatan. Dengan begitu, proses yang berkaitan dengan pembelian, refund, dan appointment dapat berjalan lebih mulus.
3. WhatsApp
Menjadi aplikasi primadona dalam melakukan percakapan di dunia saat ini, WhatsApp dapat menjadi langkah strategis bagi bisnis untuk menambahkan kanal interaksi dengan pelanggan. Fitur-fitur WhatsApp yang bervariasi memudahkan bisnis untuk mengoptimalkan proses.
Begitu pula dengan solusi omnichannel. Bisnis dapat memanfaatkan WhatsApp Business API sebagai bagian dari strategi omnichannel agar interaksi dengan pelanggan lebih mulus, mengingat preferensi masyarakat yang kini lebih mengandalkan WhatsApp sebagai media berkomunikasi.
Banyak industri yang dapat memanfaatkan WhatsApp, mulai dari layanan finansial, e-commerce, edukasi, logistik, dan berbagai layanan lain. WhatsApp yang hadir sebagai salah satu saluran yang diintegrasi di omnichannel memastikan pelanggan dapat ditangani lebih baik.
4. LINE
Line merupakan aplikasi pesan instan yang masih digunakan oleh pelanggan, terutama yang berkaitan dengan hiburan. Banyak pemuda yang masih menggunakan LINE untuk berinteraksi dengan bisnis yang dipilih.
Integrasi LINE ke dalam strategi omnichannel dapat mengubah seluruh percakapan menjadi tiket yang ditangani agen. Untuk bisnis yang memanfaatkan Official Account (OA) LINE, omnichannel akan memudahkan penanganan pelanggan.
Industri telekomunikasi yang menjangkau kaula muda hingga industri travel dapat memanfaatkan LINE sebagai media interaksi dengan pelanggan. Dengan fitur LINE dan aplikasi ringan, komunikasi akan lebih mudah dilakukan.
5. Telegram
Telegram dikenal sebagai aplikasi pesan instan dengan fokus pada kecepatan, keamanan, dan komunitas berbasis channel maupun grup. Banyak bisnis memanfaatkannya untuk komunikasi yang lebih personal maupun pengelolaan komunitas pelanggan.
Dengan integrasi Telegram ke dalam strategi omnichannel, seluruh pesan pelanggan dapat dikonversi menjadi tiket yang terpusat dan ditangani oleh agen secara sistematis. Hal ini membantu bisnis menjaga respons yang konsisten, terutama pada percakapan dengan volume tinggi.
Industri teknologi, fintech, hingga layanan berbasis komunitas dapat memanfaatkan Telegram sebagai kanal komunikasi utama dengan pelanggan yang aktif dan digital-savvy.
6. Facebook Messenger
Facebook masih menjadi platform media sosial dengan basis pengguna yang luas dan beragam. Banyak pelanggan menggunakan Facebook Messenger untuk bertanya seputar produk, promo, maupun layanan pelanggan.
Integrasi Facebook Messenger ke dalam sistem omnichannel memungkinkan bisnis mengelola seluruh percakapan pelanggan sebagai tiket layanan. Agen dapat merespons pesan dengan lebih cepat tanpa berpindah platform.
Industri ritel, e-commerce, hingga layanan publik dapat memanfaatkan Facebook sebagai kanal komunikasi yang menjangkau berbagai segmen usia.
7. Instagram
Instagram tidak hanya berfungsi sebagai media promosi visual, tetapi juga sebagai kanal komunikasi langsung melalui DM dan komentar. Pelanggan sering mengajukan pertanyaan terkait produk, ketersediaan, dan promo melalui Instagram. Itulah mengapa Instagram menjadi platform social commerce yang paling banyak digunakan bisnis.
Dengan omnichannel, pesan Instagram dapat langsung masuk ke sistem ticketing sehingga tidak ada pertanyaan pelanggan yang terlewat. Proses follow-up pun menjadi lebih terstruktur dan terukur.
Industri fesyen, F&B, beauty, hingga lifestyle sangat cocok memanfaatkan Instagram sebagai media interaksi sekaligus layanan pelanggan.
8. TikTok
TikTok berkembang pesat sebagai platform hiburan dan discovery, sekaligus kanal komunikasi baru antara bisnis dan pelanggan. Melalui komentar dan pesan langsung, pelanggan dapat berinteraksi langsung dengan bisnis.
Integrasi TikTok ke dalam omnichannel membantu bisnis mengelola percakapan dari konten viral secara lebih terorganisir. Setiap interaksi dapat ditangani sebagai tiket layanan oleh agen yang tepat.
Industri kreatif, UMKM, hingga bisnis yang menyasar generasi muda dapat memanfaatkan TikTok untuk membangun engagement dan respons pelanggan yang cepat.
9. Shopee
Shopee merupakan marketplace dengan volume interaksi pelanggan yang sangat tinggi, terutama terkait pesanan, pengiriman, dan komplain. Komunikasi biasanya dilakukan melalui fitur chat bawaan.
Dengan mengintegrasikan Shopee ke dalam omnichannel, pesan pelanggan dapat dikonsolidasikan dan dikelola sebagai tiket layanan. Hal ini memudahkan tim customer service menangani pertanyaan secara efisien.
Industri e-commerce dan retail online akan sangat terbantu dengan pengelolaan komunikasi Shopee yang terpusat dan terukur.
10. Tokopedia
Tokopedia menjadi salah satu marketplace utama di Indonesia dengan intensitas komunikasi pelanggan yang tinggi. Pelanggan sering menghubungi penjual terkait detail produk dan status transaksi.
Melalui omnichannel, seluruh percakapan Tokopedia dapat diproses sebagai tiket layanan, sehingga agen dapat menindaklanjuti setiap pertanyaan dengan SLA (Service Level Agreement) yang jelas.
Bisnis yang berfokus pada penjualan online dapat meningkatkan kualitas layanan pelanggan dengan integrasi Tokopedia ke dalam sistem omnichannel.
11. LinkedIn
LinkedIn berfungsi sebagai platform profesional yang juga digunakan untuk komunikasi bisnis dan layanan B2B. Pelanggan atau mitra sering menghubungi perusahaan melalui pesan langsung.
Integrasi LinkedIn ke omnichannel memungkinkan bisnis mengelola komunikasi profesional sebagai tiket layanan yang terdokumentasi dengan baik.
Industri B2B, teknologi, konsultasi, dan jasa profesional dapat memanfaatkan LinkedIn sebagai kanal komunikasi yang kredibel dan terstruktur.
12. Telepon
Telepon masih menjadi kanal komunikasi penting untuk kebutuhan layanan pelanggan yang bersifat mendesak atau kompleks. Banyak pelanggan memilih berbicara langsung dengan agen.
Dengan omnichannel, panggilan telepon dapat dicatat dan diubah menjadi tiket layanan, lengkap dengan histori percakapan dan tindak lanjut.
Industri perbankan, asuransi, dan layanan publik sangat bergantung pada telepon sebagai kanal utama komunikasi pelanggan.
13. YouTube
YouTube tidak hanya berfungsi sebagai platform video, tetapi juga sebagai media interaksi melalui komentar dan pesan. Pelanggan sering mengajukan pertanyaan di kolom komentar.
Integrasi YouTube ke dalam omnichannel memungkinkan bisnis memantau dan menindaklanjuti interaksi pelanggan sebagai tiket layanan.
Industri edukasi, teknologi, dan brand berbasis konten dapat memanfaatkan YouTube sebagai kanal komunikasi dan layanan pelanggan tambahan.
14. SMS
SMS masih relevan untuk komunikasi yang bersifat langsung dan cepat, terutama untuk notifikasi dan informasi penting.
Dengan omnichannel, balasan SMS dari pelanggan dapat masuk ke sistem ticketing dan ditangani oleh agen tanpa kehilangan konteks.
Industri keuangan, logistik, dan layanan darurat sering memanfaatkan SMS sebagai kanal komunikasi yang andal.
15. WeChat
WeChat merupakan aplikasi pesan instan yang banyak digunakan oleh pelanggan internasional, khususnya dari Tiongkok. Platform ini mendukung komunikasi, pembayaran, dan layanan pelanggan.
Integrasi WeChat ke dalam omnichannel membantu bisnis mengelola komunikasi lintas negara secara terpusat dan efisien.
Industri pariwisata, hospitality, dan perdagangan internasional dapat memanfaatkan WeChat untuk menjangkau pelanggan global.
16. X (Twitter)
X (sebelumnya Twitter) menjadi platform komunikasi publik yang sering digunakan pelanggan untuk menyampaikan pertanyaan atau keluhan secara terbuka.
Dengan omnichannel, mention dan direct message dari X dapat dikonversi menjadi tiket layanan yang dapat segera ditindaklanjuti oleh agen.
Industri layanan publik, transportasi, dan brand dengan eksposur tinggi dapat memanfaatkan Twitter untuk menjaga reputasi dan respons pelanggan secara real-time.
17. App In-App Chat
App in-app chat pada 3Dolphins omnichannel adalah fitur yang memungkinkan integrasi layanan chat langsung di dalam aplikasi mobile atau website milik perusahaan. Dengan app in-app chat, pengguna aplikasi dapat berkomunikasi secara real-time dengan customer service atau chatbot tanpa harus keluar dari aplikasi tersebut.
Pada 3Dolphins, app in-app chat diimplementasikan melalui integrasi Live Chat SDK, seperti untuk React Native, yang memungkinkan pengembang menambahkan fungsi chat ke aplikasi mereka. Fitur ini mendukung berbagai jenis pesan, seperti pesan teks, quick reply, dan button card, serta dapat dikonfigurasi untuk menampilkan profil pengguna, avatar, dan notifikasi status koneksi.
Integrasi Lebih dari 22 Kanal dengan 3Dolphins Omnichannel
Kemudahan integrasi kanal-kanal pilihan bisnis bukan lagi bayangan apabila mengimplementasikan omnichannel di 3Dolphins. Dengan Service SRM, 3Dolphins mampu menggabungkan lebih dari 22 kanal ke dalam satu dashboard untuk customer experience yang lebih mulus dan terarah.
Platform omnichannel dari 3Dolphins didukung oleh kemampuan AI yang tidak hanya menyatukan setiap tiket masuk, tetapi mengotomatisasikan tiap tiket untuk didistribusikan hingga diselesaikan agen. Dengan kemampuan agentic AI melalui Process Flow, omnichannel bukan hanya sekadar dashboard, melainkan robot otomatis.
Layanan 3Dolphins juga didukung generative AI yang berfungsi sebagai jawaban otomatis bagi agen ketika menghadapi pelanggan. Kemudahan ini dapat meningkatkan performa bisnis dan kepuasan pelanggan.
Sudah siap mengintegrasikan puluhan kanal ke dalam satu dashboard yang terintegrasi? 3Dolphins.ai siap menghadirkan solusi tersebut untuk Anda. Silakan menghubungi 3Dolphins untuk diskusi lebih lanjut.
